Yahya YOUTH


GP Yahya??

GERAKAN PEMUDA (GP)
GP GPIB baru terbentuk pada 15 Juli 1950. Melalui pembentukan Dewan Pemuda yang mengkoordiinasi kegiatan-kegiatan pelayanan pemuda dan sekolah minggu.(dan akhirnya sekarang disebut dengan BPK GERAKAN PEMUDA)

VISI: MISI BPK GP GPIB
Menjadikan Pemuda GPIB yang Misioner – dalam hal :
1. Benteng Iman / Spiritualitas
2. Sosialisasi (Program)
3. Wawasan Kebangsaan Global (Oikumene Gereja-Gereja)
4. Kader Gerja dan masyarakat
5. Pembinaan yang tepat guna
GP GPIB Yahya
Gerakan Pemuda GPIB Yahya merupakan salah satu Badan Pelayanan Kategorial (BPK) GPIB Jemaat Yahya sebagai wadah pembinaan warga GPIB yang berusia 18-35 tahun.

Susunan Pengurus GP GPIB Yahya periode 2007-2012:
Ketua: Samuel C Pantou
Wakil Ketua: Robin Sitorus
Sekretaris: Elfa Karwur
Bendahara: Silviarani S.
Bid. Imaji: Yunita Sinaga
Bid. Pel. Kes.: Yohanes Sitorus
Bid. Med. Info.: Alwin Tairas

Kegiatan Rutin: Ibadah GP: Setiap Sabtu jam 17.00
Latihan Paduan Suara GP: Setiap Minggu jam 12.00
Penerbitan Buletin Misioner: Sebulan sekali di pertengahan bulan

Anggota GP GPIB Yahya adalah seluruh pemuda pemudi yang merupakan anggota jemaat GPIB Yahya dan berumur 18-35 tahun.
strikeitalicbold

misc
Kritik dan Saran

ShoutMix chat widget

friends
Channel GP
GP Yahya Facebook
GP Yahya Friendster

thanks
© * étoile filante
inspiration/colours: mintyapple
icons: cablelines
reference: x / x

past
November 2007
Juni 2008
September 2008
Juni 2009
Juli 2009
title: Re-generate!
date: Sabtu, 24 November 2007
time:11/24/2007 10:10:00 AM

Seiring dengan berakhirnya kepengurusan BPK GP periode 2002 - 2007 di GPIB Yahya, telah dilaksanakan pemilihan Pengurus (Ketua GP) periode 2007 – 2012 pada Hari Minggu, 28 Oktober 2007 di ruang pertemuan GPIB Yahya, berbarengan dengan pemilihan pengurus PT.
Pemilihan yang dilakukan dengan cara demokratis ini dihadiri oleh 23 pemuda dan 17 Teruna. Dengan masa persiapan yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan, Panitia Pemilihan yang dikomandani oleh Sumedho Eka Atmadjaja dengan dibantu oleh Argopandoyo, Daniel Assa, Stella Sasegade dan Titis PH ini menyeleksi lima orang yang dicalonkan untuk menjadi Ketua GP, yaitu Elfa Karwur, Suhandi Wijaya, Robin Sitorus, Samuel Pantau dan Yossy Napitupulu.
Setelah dilakukan pemungutan suara, didapatkan Samuel sebagai calon dengan suara terbanyak terpilih sebagai Ketua BPK Gerakan Pemuda Yahya hingga tahun 2012 mendatang, menggantikan Sumedho yang tahun ini habis masa kepengurusannya.
Menanggapi hasil pemungutan suara itu, Samuel sempat menyatakan keraguannya untuk memimpin GP Yahya, karena ia merasa tidak begitu populer di lingkungan Yahya. “Ini kan suara terbanyak kan ya? Dalam logika gue, pastinya untuk mendapat suara terbanyak harus dikenal kan? Dan gue merasa nggak terlalu dikenal di kalangan pemuda-pemuda Yahya!” begitu katanya. Karena itu, ia lebih menyiapkan mentalnya untuk mendukung calon Ketua GP yang ia jagokan. Tapi ternyata DIA berkehendak lain. Samuel ( Profil lengkap bisa dibaca di artikel “Tobat” hal. 4 edisi ini), yang merasa dirinya tidak populer di Yahya ini justru dipercaya oleh rekan-rekannya untuk maju memimpin GP Yahya. Meskipun ia merasa dirinya tidak populer, tapi yang jelas ia adalah anak bungsu dari Pdt. J.L Pantou, yang pernah memimpin jemaat GPIB Yahya pada tahun 80an.
Meskipun sempat ragu dan bergumul selama kurang lebih satu minggu, bernama lengkap Samuel Cornelius Pantou ini akhirnya menyatakan kesiapannya untuk menjadi Ketua GP Yahya periode 2007 – 2012, dan berusaha untuk memprioritaskan tugas pelayanan yang sudah dipercayakannya itu.
Tidak hanya itu komitmen yang berusaha ia lakukan. Kekasih dari Lisa Veronica Pandeirot ini ternyata juga rela mengorbankan ”sesuatu yang sangat berharga” dalam hidupnya (sesuatu yang sangat berharga itu menjadi rahasia redaksi - Red), supaya ia bisa menjalankan panggilan pelayanan bersama rekan-rekannya di GP Yahya.
Pernyataan itu ditanggapi oleh mantan Ketua GP periode 2002 – 2007,
Sumedho Eka Atmadjaja, yang mengutarakan rasa optimisnya bahwa Samuel akan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, bahkan ia sangat yakin yakin bahwa Samuel bisa menjadi motivator untuk pemuda Yahya dalam kehidupan bergereja, terutama dalam kegiatan pemudanya.
Menilai keberadaan GP Yahya yang akan dipimpinnya, Samuel tidak menampik bahwa awal mulanya ia banyak menumpahkan kritik tentang kondisi bergereja di GPIB Yahya, terutama BPK Gerakan Pemuda. Bahkan Sa
mmy, demikian nama panggilannya sehari-hari, berujar betapa sulitnya untuk bisa bertumbuh di gereja seperti GPIB Yahya ini. Namun setelah ia masuk dan mulai mengenal karakter pemuda Yahya, ia mulai merasa bahwa ternyata kondisi ”minus” yang ia bayangkan itu tidak sepenuhnya benar. Ia justru mulai merasakan hal positif, terutama kondisi kekeluargaan yang menurutnya menjadi kelebihan yang mungkin tidak bisa dijumpai di tempat lain. Menurutnya, rasa kekeluargaan yang besar itu bisa timbul karena
Yahya ini adalah jemaat kecil, yang sangat memungkinkan untuk satu sama lain bisa saling mengenal dengan dekat. ”Kalau gereja yang isinya ratusan ribuan orang, mungkin akan susah untuk bisa kenal deket dengan sebanyak mungkin orang.” ujarnya.
Disisi lain, kelemahan yang masih harus dibenahi dalam kehidupan bergereja di Yahya adalah sistem, misalnya sistem pembinaan, sistem pelayanan dan lain sebagainya. Sistem yang tidak berjalan dengan baik akan menyebabkan jemaat, terutama pemuda menjadi enggan untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan. Dan untuk GP itu sendiri, ia akan memulai tugasnya dengan memprioritaskan kualitas sebagai hal yang utama, dengan harapan bahwa kualitas yang baik akan berdampak pada kuantitas. Untuk itu, ia akan lebih memfokuskan programnya pada Bidang Iman, Ajaran dan Ibadah (Imaji) sebagai bagian dari pembentukan kualitas seperti yang diharapkan.
Untuk membantu melaksanakan tugas-tugasnya itu, pemuda yang hobi olah raga namun mengaku jarang berolah raga ini sudah merekrut beberapa orang pemuda untuk duduk dalam kepengurusan GP Yahya. Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa ia tidak mau merekrut calon pengurus GP dengan cara asal tunjuk. Ia lebih cenderung untuk memberikan kesempatan berpikir dan mengambil keputusan bagi orang-orang yang direkrut. Setelah orang tersebut benar-benar menyatakan kesediaannya untuk terlibat dalam kepengurusan, barulah ia menempatkan orang itu dalam bidang-bidang yang sudah ia susun. Untuk sementara, beberapa pemuda yang dicalonkan untuk duduk sebagai pengurus inti adalah Robin Simon Sitorus sebagai Wakil Ketua merangkap
Koordinator Bidang Imaji, Elfa Karwur sebagai Sekretaris merangkap Koordinator Bidang Pelayanan dan Kesaksian, dan Rani Sitorus sebagai Bendahara merangkap Koordinator Bidang Media Informasi. Sampai saat ini, proses perekrutan masih terus dilakukan untuk mengisi bidang-bidang yang masih kosong.
Kondisi kekeluargaan serta kualitas dalam pelayanan hanya dapat tercipta bila pemuda Yahya memiliki motivasi yang indah dalam kehidupan berjemaat, seperti yang diutarakan oleh mantan Ketua GP yang akrab disapa Edo, dengan menyatakan harapannya agar pemuda Yahya bisa termotivasi dan juga memotivasikan dirinya untuk menjadi pemuda yang misioner. Sementara untuk calon pengganti dirinya di kepengurusan GP, ia berharap agar Samuel bisa memimpin pemuda untuk memperbaharui program-programnya, sehingga Pemuda Yahya benar-benar bisa menjadi tulang punggung dalam kehidupan berjemaat di GPIB Yahya. Selamat melayani. (TPH)

Label:



comment? / top


title: Pemuda yang Misioner
date:
time:11/24/2007 10:10:00 AM

Pemuda… Apakah yang terlintas di dalam pikiran Anda ketika mendengar kata ini? Dinamis, enerjik, aktif, penerus, masa depan, kreatif, dan begitu banyak kesan positif yang menempel dalam sebuah kata, pemuda!!! Sepanjang sejarah dunia, pemuda berulang kali menjadi tulang punggung sebuah pergerakan, pencetus dan pelopor hal-hal yang membangun sejarah itu sendiri. Tulisan ini bukan berusaha melebih-lebihkan fungsi dan peranan seorang pemuda, namun itulah fakta sejarah.
Pemuda Dalam Sejarah
Peran pemuda dapat kita lihat sejak dahulu kala, ketika Tuhan memakai kehidupan seorang pemuda bernama Yusuf di usia 17 tahun untuk menyatakan kemulian-Nya dalam sejarah Bangsa Mesir. Di dalam Perjanjian lama terlihat jelas bahwa Yusuf dengan kerendahan hati dan ketaatannya dipakai Tuhan secara luar biasa. Yusuf tidak hanya menjadi berkat bagi Bangsa Mesir, namun bagi seluruh dunia. Selain itu, seorang muda bernama Daud, pribadi yang sepanjang hidupnya dikuasai Tuhan, pemuda penggembala yang dipercayakan Tuhan untuk menjadi pemimpin umat-Nya. Daud pun dipakai Tuhan menjadi teladan bagi relasi dan pengenalan akan Dia. Tidak hanya Yusuf dan Daud, masih banyak lagi teladan muda yang dipakai Allah menjadi teladan dalam sejarah Alkitab.
Tuhan mengijinkan begitu banyak orang muda untuk menjadi pelopor sebuah perubahan dan kelahiran sebuah sejarah yang akan terus diingat oleh umat manusia. Thomas Alva Edison, seorang penemu yang berhasil menemukan begitu banyak benda yang sangat berguna bagi manusia, memulai perjuangannya saat dia masih muda. Penemuan pertama yang membuatnya terkenal adalah phonograph yang dia ciptakan ketika berumur 30 tahun. Salah satu presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln memulai karir politiknya pada tahun 1832, pada saat ia masih berusia 23 tahun. Di Indonesia, adalah para pemuda yang memulai pemikiran dan memprakarsai kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti sumpah pemuda, sampai ke proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pemuda memang mau tak mau memiliki beban yang berat untuk menjadi penggerak.
Image ini akan selalu melekat dalam dirinya sepanjang zaman. Dan kita pemuda harus menyadari peran ini, jika tidak ingin melewatkan salah satu momen yang paling bernilai di hidup kita, itulah usia muda.
Misioner
Ketika manusia ditempatkan di tengah dunia ini pastilah memiliki tujuan, fungsi, serta misi yang harus ia laksanakan. Manusia akan menemukan arti hidupnya hanya jika dia menemukan tujuan ia diciptakan dan ditempatkan di dunia ini. Jika tidak, hidupnya pastilah akan sia-sia. Contohnya sebuah pensil, jika seseorang tidak mengetahui fungsi pensil yang sebenarnya, orang tersebut lalu menggunakannya untuk melempar orang lain. Kemudian sang penciptanya memberitahunya bahwa fungsi pensil tersebut adalah untuk digunakan sebagai alat untuk menulis bagi orang tersebut, maka pensil tersebut menjalankan fungsi yang sesungguhnya. Sama halnya dengan manusia, jika ingin mengetahui fungsi dan tujuan dia diciptakan, pribadi yang paling tepat untuk dijadikan nara sumber adalah Sang Penciptanya, yaitu Allah. Allah sudah memberikan petunjuk yang sangat jelas, yaitu melalui Alkitab.
Setiap manusia diciptakan untuk memuliakan Allah, sang penciptanya. Paulus menyatakan bahwa kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya dan Ia mau supaya kita hidup di dalam-Nya (Efesus 2:10). Ada dua poin penting dalam pernyataan Paulus, pertama bahwa memang ada sebuah pekerjaan atau sebuah tugas yang telah dipersiapkan Allah bagi kita, bahkan dipersiapkan sebelum kita ada. Inilah sebuah misi yang harus dilakukan oleh setiap umat Tuhan. Pekerjaan ini adalah sebuah tugas atau mandat yang diberikan Allah kepada manusia. Mandat ini terbagi di dalam dua hal, yaitu mandat budaya dan mandat Injili. Kedua mandat ini tidak terpisahkan dan tidak dapat dipisahkan. Allah menugaskan kita untuk mengusahakan dan memelihara segala sesuatu yang terdapat di dalam dunia ini dan memberikan nilai ke dalam setiap sumber daya yang ada, baik dalam pekerjaan kita ataupun dalam kehidupan sehari-hari kita (Kej 2:15). Dan, mandat Injili menugaskan kita untuk tidak hanya menciptakan sebuah budaya yang baik di dalam dunia, namun juga menyebarkan kabar keselamatan yang dianugerahkan di dalam iman percaya kepada Yesus Kristus. Dua hal ini saling berkaitan, kita tidak mungkin bisa melakukan mandat budaya tanpa menikmati pelayanan oleh Injil di dalam Yesus Kristus, kita harus terlebih dahulu ditebus dan dimerdekakan di dalam Dia. Sebaliknya orang yang sudah menerima kabar Injil pastilah akan rindu mengubah dan menggarami dunia yang semakin membusuk dan dipenuhi dengan keberdosaan yang merajalela. Poin kedua adalah Tuhan mau supaya kita hidup di dalamNya. Tuhan menuntut adanya pengenalan akan diriNya dan sebuah relasi yang intim antara diri kita dengan Tuhan. Seorang manusia tidak akan memiliki kekuatan yang cukup untuk mengerjakan misiNya di dunia ini tanpa ada relasi yang baik dengan Tuhan sang pencipta.
Pemuda Yang Misioner
Sebagai seorang pemuda, kita harus menyadari bahwa kita memiliki panggilan dan sebuah misi yang diperintahkan oleh Allah untuk dijalankan. Dan pemuda yang misioner adalah pemuda yang menyadari adanya panggilan ini. Mereka adalah pemuda yang pertama-tama memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan sang penciptanya. Pemuda yang mengenal siapa Allahnya, dan tahu untuk apa ia hadir di dunia ini. Pemuda seperti ini harus memiliki hidup yang sungguh bertolak dari Firman Allah, dan hidupnya terus dibaharui oleh Firman. Kita harus menyadari seberapa besar Firman Allah berperan di dalam hidup kita. Alkitab memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (II Tim 3:16). Jangan bermimpi untuk mengerti misi Allah apalagi menjalani misi tersebut, jika kita tidak mau diajar oleh Firman Tuhan, tidak mau dinyatakan dan dipulihkan dari kesalahan kita, tidak mau diperbaiki kelakuannya, dan tidak mau dididik di dalam kebenaran.
Misi untuk memberitakan Injil menjadi tugas setiap umat percaya yang telah ditebus oleh darah Yesus Kristus. Misi ini juga berlaku bagi setiap pemuda yang sudah mengimani penebusan tersebut. Yesus Kristus telah mati sengsara di kayu salib untuk menebus dosa umatNya, sehingga mereka menjadi kepunyaan Allah bagi kemuliaan Allah Bapa. Itulah misi Allah di dalam diri Kristus yang datang ke dalam dunia ini. Merupakan sebuah hak yang sangat istimewa bagi setiap orang percaya untuk terlibat dalam pekerjaan misi Allah. Sebagai pemuda kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini, kesempatan untuk terlibat dalam sebuah pekerjaan yang sangat mulia, dan akan disebut sebagai rekan-rekan sekerja Allah. Pemuda yang misioner adalah pemuda yang dengan penuh sukacita terlibat di dalam misi ini, pemuda yang bukan hanya menerima kasih Kristus, tapi juga mau meneruskan dan mengabarkannya juga kepada orang lain. Pemuda yang tidak egois, yang tidak hanya menyimpan kabar sukacita ini untuk dirinya sendiri. Dan, pemuda yang misioner adalah pemuda yang mengabarkan Injil Tuhan, kabar sukacita yang merupakan berkat terbesar yang pernah diterima oleh umat manusia.
Tuhan Yesus menyatakan bahwa kita harus menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16). Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa kita hanya menjadi garam dan terang di gereja atau di persekutuan. Tetapi, Tuhan memakai kata ”dunia”. Tuhan tidak ingin kita hanya menerangi orang-orang di dalam persekutuan rohani, tapi fungsi umat Tuhan akan lebih nyata lagi ketika ia bercahaya dan menerangi orang-orang di dalam masyarakat umum. Garam akan jauh lebih berfungsi di air tawar, dan terang akan menemukan fungsinya di dalam gelap. Paulus menyatakan bahwa dunia, semakin lama akan semakin menemukan masanya yang sukar (II Tim 3:1-9). Namun di tengah dunia, Tuhan menempatkan umatNya untuk menjadi berkat dan teladan. Bangsa Indonesia terus-menerus mengalami keterpurukan multidimensional. Berbagai bidang mengalami masa-masa yang sukar, bidang hukum, bidang kesehatan, bidang politik, bidang olahraga, dan lain-lain. Jika bukan umat Tuhan, siapa lagi yang akan berjuang untuk menggarami bangsa ini? Pemuda memiliki peran yang sangat penting untuk memperlambat pembusukan yang terjadi di dunia ini. Pemuda yang misioner tidak dapat memejamkan matanya dan membiarkan dunia sekitarnya tenggelam di dalam kematiannya. Pemuda yang misioner akan terus berpikir sekeras mungkin bagaimana mewujudkan kesejahteraan yang luas bagi lingkungan sekitarnya, pemuda yang memiliki kesetiakawanan sosial bagi gereja dan masyarakat, pemuda yang memiliki wawasan kebangsaan dan global, serta menjadi kader gereja dan masyarakat.
Mari kita terus berdoa dan berjuang supaya kita bisa menjadi pemuda-pemuda GPIB yang misioner. Pemuda-pemuda yang terlebih dahulu mengenal Tuhan dan mencintaiNya, pemuda-pemuda yang mau menyangkal dirinya dan memikul salib, pemuda-pemuda yang berjuang untuk memberitakan Injil, dan pemuda-pemuda yang mau dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi bangsa dan negara bahkan untuk seluruh dunia.

”Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Roma 11:36. (SCP)

Sumber:
Visi Misi BPK GP GPIB (Dewan Pemuda)
Gereja Yang Misioner (Pdt. Lotnatigor Sihombing)
Pentingnya Misi Di Hati Allah (http://misi.sabda.org_isi.php?id=147)
Pemuda: Hamba Pergerakan (Budi Abdipatra)
Gerakan Pemuda: Sejarah Fungsi dan Tugas (Dewan Pemuda GPIB)

Label:



comment? / top


title: Tobat (Tokoh & sahaBat): Samuel C P
date:
time:11/24/2007 10:10:00 AM

Kalau awal September lalu kota Jakarta baru aja mengadakan Pilkada, Nah…..GPIB Yahya juga tuh tapi buat memilih Ketua GEPE untuk 2007 ampe 2012. Yup…kali ini cowoq yang beruntung itu adalah Sammy alias Timin. Dia adalah anak bontot dari 3 basodara dari pasangan blasteran J.L. Pantou dan Since Maweru. Pemuda yang dijuluki si bijak ini sangat menggemari masakan ibunda tercinta khususnya babi kecap (hati-hati mas…ntar kolesterolnya tinggi loh) dan sambel roa pastinye (padahal perutnya sensisitif abis ama cabe). Sammy yang merupakan lulusan Sarjana Administrasi Niaga dari Universitas Indonesia ini, sekarang bekerja pada salah satu stasiun TV nasional yaitu di Trans7 (wah, titip salam yak buat mas Tukul).
Nah waktu ditanya serius tentang visi–misi untuk kepengurusan mendatang, beliau menjawab dengan tegasnya. ”Visi saya terambil dari Efesus 4:13–16 yaitu mengutamakan pertumbuhan bareng antara kesatuan iman dan pengetahuan yang benar serta kedewasaan penuh. Kemudian misi saya yaitu menyediakan wadah pembinaan yang baik bagi pemuda, membangun kesehatian diantara pemuda serta mengasah kreativitas pemuda.” tutur cowoq yang dibilang ganteng karena efek lesung pipitnya (bahkan beliau ini dalam waktu dekat bakal jadi model kalender getho dech…).
Lelaki yang mengidam-idamkan seorang pasangan hidup yang sepadan ini, mengaku berusaha untuk selalu mengingat dan memegang teguh ayat yang satu ini loh… Kolose 3 : 23 (
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia). Tetapi, ketika ditanya kesan-kesan tentang pelayanannya di GPIB Yahya, dia merasa lebih dilayani daripada melayani (luarrr biasaaa bapak yang satu ini). Nah… nyang satu ini nih mesti dicontoh teman-teman, “Saya selalu berusaha untuk lebih komitmen dalam pelayanan serta melayani dengan motivasi yang benar” tegas cowoq yang merasa paling terang di kompleknya (terang aje sam, situ tinggalnya di komplek Ambon. Hehehe…).
Cowok keturunan manado yang ultahnya dirayain seluruh dunia ini (valentine’s day) gemar sekali membaca mulai dari novel, komik
s/d buku rohani serta berolahraga (Sammy main bola lagi yuk). Tokoh idolanya pun gak main-main loh, Tuhan Yesus Kristus, makanya tak heran jika dalam kesehariannya dia selalu menyelipkan ayat-ayat alkitabiah dalam setiap nasihat dan perkataannya.
Akhirnya, teman kita yang satu ini ingin menyampaikan satu pesan penting buat temen-temen pemuda, “
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Timotius 4 : 12). (SMS)

Biodata
Nama: Samuel Cornelius Pantou
Nick : Sammy alias Timin
Hobby: Membaca, OR
Pengalaman Organisasi : Persekutuan Oikumene FISIP UI
Tokoh Idola : Tuhan Yesus
Mentor : Ibunda and Lisa Veronica
Acara TV Favorit : Snap Shot, Oprah, Liga Inggris.

Label:



comment? / top


title: Behind The Song:Here I am Lord Words and Music by Daniel L Schutte © 1981
date:
time:11/24/2007 10:10:00 AM

I, the Lord of sea and sky,
I have heard my people cry.
All who dwell in dark and sin,
My hand will save.

I, who made the stars of night,
I will make their darkness bright.
Who will bear my light to them?
Whom shall I send?

Chorus
Here I am, Lord. Is it I, Lord?
I have heard you calling in the night.
I will go, Lord, if you lead me.
I will hold your people in my heart.

I, the Lord of snow and rain,
I have borne my people’s pain.
I have wept for love of them.
They turn away.

I will break their hearts of stone,
Give them hearts for love alone.
I will speak my words to them.
Whom shall I send? (Chorus)

I, the Lord of wind and flame,
I will send the poor and lame.
I will set a feast for them.
My hand will save.

Finest bread I will provide,
'Til their hearts be satisfied.
I will give my life to them.
Whom shall I send ? (Chorus)

Yesaya 6:8

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Lagu ini diciptakan oleh Daniel L. Schutte seorang Katolik Jesuit pada tahun 1981. Bisa dikatakan, ketenaran Daniel L. Schutte bearawal dari lagu ini. Ketika masih menempuh pendidikan di seminari Jesuit, Ia mengalami secara nyata hubungan yang erat antara musik dan penyembahan. Musik, membawa jiwa kepada Tuhan, itulah hal yang juga dirasakannya ketika itu.
Lagu ini merupakan gambaran panggilan pengutusan Allah terhadap manusia. Ia menginginkan manusia yang telah mengenal-Nya dan telah mengaku percaya akan firman-Nya, memberikan diri mereka untuk dipakai bagi pekerjaan-pekerjaan-Nya untuk kemuliaan namaNya. Tuhan memanggil umat-Nya bukan hanya untuk menyembah-Nya, tetapi menjadi saksi dan membawa kabar damai sejahtera bagi orang-orang yang belum mengenal-Nya. Lagu ini berkata bahwa ada banyak manusia yang tersesat, manusia yang berpaling dari kasih Tuhan, manusia yang miskin dan menderita dan yang membutuhkan pertolongan Tuhan melalui kita. Apakah kita mau berkarya untuk Tuhan? Apakah kita sungguh-sungguh mengasihi-Nya? Melalui lagu Here I am O lord
, Daniel L. Schutte, yang sering dikenal dengan sebutan Dan Schutte, mengajak kita untuk menjawab panggilan Tuhan seperti halnya Yesaya menjawab panggilan-Nya untuk diutus.
Lagu ini seringkali dinyanyikan pada saat peneguhan pemimpin rohani atau pada saat meneguhkan para misioner. Lebih dari sekedar nyanyian, lagu ini pun menginspirasi, mendorong serta membawa kita untuk berkata “YA” kepada Tuhan, apapun yang Tuhan telah rencanakan bagi kita. (EJK, dari berbagai sumber)

Label:



comment? / top


title: ON THE SPOT
date:
time:11/24/2007 10:10:00 AM

Pada tanggal 14 Oktober 2007, telah diteguhkan sebanyak 36 orang yang dengan segenap hati menyatakan kesediaannya menjadi Majelis Jemaat GPIB Yahya. Dilanjutkan dengan pemilihan Pengurus harian majelis jemaat (PHMJ) dengan susunan sbb : Ketua 1. Bpk. Pnt. C.N.A Hursepuny atau lebih dikenal dengan Kak Niko. Ketua 2. Bpk. Pnt. Budi Rinekso atau nama beken Mas Budi. Ketua 3 Kak Titiek kita alias Ibu Dkn. Titiek E. Walangitan dan Ketua 4 Ibu Pnt. Veronica Dwi Arti dengan nama panggung Mbak Wiwiek.. (Sekretaris & bendahara ) Kami ucapkan selamat melayani bagi seluruh jajaran PHMJ dan Majelis Jemaat GPIB Yahya Periode 2007-2012. Viva GPIB YAHYA!

Di Ibadah Peneguhan Majelis Jemaat GPIB Yahya terjalin juga kolaborasi yang luar biasa antara PS GP YAHYA dengan PS GP Martin Luther menyanyikan lagu The Lord Bless You and Keep You karya John Rutter, kenapa luar biasa? Hehe.. karena ternyata lagu yang demikian sulit dapat dinyanyikan juga walaupun gosipnya sih kurang latihan.. hasilnya? Tanyakan pada yang mendengar… Selain itu ada juga penampilan yang cukup menarik dr PS Anugerah dengan lagu berirama Jawa “Yesus Kristus Sumber Perdamaian” serta puji-pujian berirama Patriotik dari PS GP YAHYA yang berjudul “Bangsa Terpilih”.

Ibadah GP memang tidak pernah lepas dari kata seru, dalam persiapan pemilihan Pengurus BPK GP periode 2007-2012 Sie. IMAJI BPK GP YAHYA telah mengemas ibadah GP dari tanggal 15 September – 27 Oktober 2007 dengan tema-tema menarik seputar panggilan pelayanan. Dimulai dengan sharing antar AGP mengenai “Kesiapan Melayani”, dilanjutkan dengan sharing bertema “Menggumuli Panggilan” oleh Bung Jehoshua Lawalatta, lalu sekilas mengenai visi dan misi BPK GP oleh tenaga bina dr Dewan Pemuda GPIB Kak Windu Silalahi, lalu “Bagaimana Menjadi Seorang Motivator” oleh Ibu Pdt. Lena Fangidae, tema mengenai “Pelayan Sejati” juga oleh Ibu Pdt. C. Kolanus, sharing mengenai Hak Istimewa Melayani Tuhan, dan renungan untuk persiapan pemilihan pengurus GP periode baru oleh Kak Titiek Walangitan. Masih ada banyak lagi tema-tema menarik yang akan direnungkan dan kita bahas bersama dalam Ibadah GP tiap Sabtu jam 18.00 di Ruang Pertemuan GPIB Yahya… Rugi deh kalo ngga dateng!

Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat… pada hari minggu sore tgl… Oktober 2007 beberapa anggota GP dan PT mengadakan kegiatan olahraga sore di Parkir Timur Senayan, untuk yang cewe dimulai dengan lari keliling stadion senayan 2 putaran dan 1 putaran untuk cowo lalu dilanjutkan dengan permainan sepakbola campuran cewe dan cowo. Dan untuk yang cewe dilanjutkan dengan olahraga tambahan keliling Citraland Mal.. hehehe ternyata cewe lebih kuat daripada cowo..

Telah Terpilih!!! Ketua BPK Gerakan Pemuda GPIB Yahya Periode 2007-2012 pada hari Minggu 28 Oktober 2007. Selamat untuk Samuel Cornelius Pantou, yang tidak lain adalah Pem. Red tabloid MISIONER ini. Beliau sendiri ternyata tidak menyangka akan terpilih karena merasa kurang terkenal dibanding calon lainnya, ternyata dibuktikan oleh sejumlah 15 orang dari 23 orang AGP yang hadir memilih Samuel. Napas lega juga dirasakan oleh Sumedho Eka Atmadjaja yang selama 5 tahun terakhir menjadi Ketua GP Yahya karena masa jabatannya yang segera berakhir. Terpilih juga Ketua BPK Persekutuan Taruna; Alexandrio Lapono dan Pengurus BPK PA; Kak Jenny Tahupia sebagai Ketua, Yossy Napitupulu sebagai Wakil Ketua, Erna Rantung sebagai Sekretaris dan Kak Adinda Thomas sebagai Bendahara. SELAMAT MELAYANI UNTUK SEMUANYA!

Teman-teman, serunya perayaan Ulang Tahun kembali dinikmati oleh seluruh warga Jemaat GPIB Yahya khususnya sektor Anamartha karena pada tanggal 4 November kemarin setelah Ibadah Minggu pagi, Jemaat GPIB Yahya melanjutkan pesta imannya di dalam Ibadah Syukur HUT Anamartha yang ke 38, kotbah berantai yang sangat menarik disampaikan oleh orang Pendeta terkasih kita yaitu; Ibu Pdt. Margareth Manalu, Bpk. Pdt. A.P. Lapono, dan Bpk. Pdt. A.M. Manalu. Lalu ada pula pembacaan sejarah singkat Gereja Anamarta serta orang-orang yang terlibat di dalamnya oleh Opa John Mamesah yang juga merupakan salah satu pelopor terbentuknya Anamarta. Diakhiri oleh acara makan siang yang.. Wuih… menu khas dari daerah Manado yang sangat menggugah selera… Selamat Ulang Tahun Anamarta.

Label:



comment? / top


title: My Testimony (Tesa)
date:
time:11/24/2007 10:10:00 AM

Pengalaman ber–GPIB membawa kesan tersendiri bagi saya, khususnya dalam Gerakan Pemuda Yahya. Sering terlibat dalam berbagai pelayanan membuat saya banyak belajar tentang kehidupan bergereja. Meski bukan berasal dari aliran gereja yang sama toh tidak mengahalangi saya untuk bisa “bergereja“ di GPIB Yahya.
Awalnya saya ke Yahya hanya karena gereja ini dekat kosa-kosan dan saudara saya kebetulan menjadi jemaatnya. Meskipun
style ibadahnya sangat berbeda dengan gereja saya sebelumya (saya berasal dari jemaat Gereja Pentakosta – Medan) namun hal tersebut bukan sesuatu yang sangat esensial. Bagi saya sepanjang gereja tersebut masih berdasar kepada Yesus Kristus, menjadi lembaga yang sah bagi Negara dan saya bisa mengaktualisasikan diri di dalamnya tidaklah menjadi persoalan apa yang menjadi aliran gereja tersebut.
Saya akui saya sering bersikap seperti seorang pengamat yang dengan mudah melihat kekurangan di sana sini. Membanding – bandingkan pendeta yang satu dengan yang lain, mengkritik sikap majelis dan lain sebagainya yang barangkali lebih berpusat pada mencari kepuasan
diri sendiri. Berpikir bahwa kadangkala gereja tidak dapat memberi apa–apa sehingga kita tidak memperoleh apa–apa. Sikap seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu, bahkan ketika saya belum mengenal GPIB Yahya.
Syukurlah keadaan ini tidak berlangsung lama, daripada mencari–cari kepuasan diri sendiri adalah lebih baik jika saya belajar memberi hati untuk benar–benar
beribadah, bersekutu dan bersaksi sebagaimana yang dikehendaki Tuhan. Lebih baik memilih jadi “peserta“ meskipun barangkali kita tidak selalu memperoleh apa yang kita harapkan, daripada menjadi “pengamat“ yang lebih sering melihat kekurangan tanpa mau melakukan sesuatu.
Sejak bergabung dengan GP Yahya, (kalau tidak salah sekitar pertengahan tahun 2005) banyak pengalaman telah dilalui bersama. Bersama–sama kita mencoba merintis Paduan Suara (PS) Gerakan pemuda Yahya. Meski dengan kuantitas dan kualitas yang masih sangat terbatas kita belajar untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan. Sampai
saat ini PS ini memang belum berbuat banyak bagi gereja, tugas sebagai kantoria atau pengisi pujian dalam ibadah Minggu atau event–event penting juga belum bisa terlaksana dengan baik. Meskipun demikian serangkaian program seperti Konser Amal Jogja, Panitia Lima Roti dan Dua ikan, Healing Concert Charismata & RS Cikini dan yang terakhir menjadi Wedding organizer buat Iren & Titis, saya pikir patut mendapat catatan tersendiri. Paling tidak dengan kapasitas yang ada sekarang kita masih mampu berbuat sesuatu dan melalui kegiatan tersebut menjadi wadah untuk kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik & menjalin persekutuan yang indah.
Menjelang hari ulang tahun GPIB Yahya yang ke 39 barangkali tidak ada yang bisa saya berikan selain ungkapan terimakasih karena saya bisa menjadi bagian dari gereja ini. Terimakasih bahwa meskipun belum menjadi warga jemaat dan warga sidi saya tetap dilayani dan bisa belajar melayani (karena beberapa hal saya belum bisa memutuskan untuk menjadi wargasidi). Ke depannya semoga Yahya semakin kokoh berakar kepada Kristus sehingga bisa bertumbuh dan berbuah bagi jemaat, bagi masyarakat , bangsa dan Negara dan akhirnya memuliakan Kristus yang adalah Sang Kepala Gereja. Semoga.(BS)

Label:



comment? / top


title: Pojok Doa
date:
time:11/24/2007 10:10:00 AM

Pemuda, kuasa doa itu besar adanya. Ia dapat meredakan badai dan memadamkan api.. Mari kita berdoa untuk:

1. Kepengurusan BPK Gerakan Pemuda periode 2002-2007 yang akan segera berakhir dan kepengurusan BPK Gerakan Pemuda periode 2007-2012 yang akan dating.

2. Agar Ibadah Gerakan Pemuda makin berkualitas dan makin membawa berkat bagi seluruh pemuda. Dan semakin banyak yang rindu untuk hadir untuk bersekutu.

3. Pelayanan Paduan Suara GP Yahya agar makin giat bersaksi, melayani dan menginspirasi jemaat akan firman Tuhan.

4. Kegiatan HUT GPIB Yahya dan Perayaan-perayaan Natal yang sudah direncanakan agar berjalan dengan baik dan lancer.

5. Bangsa dan Negara kita Indonesia, pemerintah yang menjalankan Negara ini. Lebih khusus untuk kota Jakarta yang sudah memasuki musim hujan, agar kita dapat lebih siap akan bencana banjir yang mengancam.

Label:



comment? / top


title: Humor Hahahahaha
date:
time:11/24/2007 10:10:00 AM

Saat Petrus cuti, Yesus menggantikan tugasnya menjaga pintu gerbang surga. "Tidak sulit" kata Petrus, "tunggu saja di meja pendaftaran, bila ada yang datang tanyakan sedikit tentang masa lalunya, kemudian kirimkan dia ke bagian perlengkapan untuk mengenakan seragam sayap malikat surga."
Selagi Yesus menggantikan tugas Petrus, seorang tua datang ke gerbang surga. Sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) Yesus menanyakan masa lalu laki-laki tua itu. "Saya adalah tukang kayu sederhana." kilah si orang tua, "dulu saya punya seorang putra. Ia dilahirkan dengan cara yang sangat istimewa, lain dari siapapun di dunia ini. Ia mengalami perubahan luar biasa dalam hidupnya, meskipun di tangan dan kakinya ada lubang paku. Ia telah dipisahkan dariku dulu sekali, namun rohnya terus hidup. Di seluruh penjuru dunia, semua orang menceriterakan kisahnya . . ."
Pada saat yang sangat mengharukan ini, Yesus tak mampu menahan perasaannya, matanya tampak berkaca-kaca. Ia membuka tangannya dan akan segera memeluk orang tua itu, katanya: "Oh ayah . . . sungguh itu sudah lama nian!”
Orang tua itu terpana, ia menanggalkan kacamatanya sesaat, kemudian menyeka kacamata itu dan mengenakannya kembali. Dengan sangat serius ia memperhatikan benar-benar sosok yang berada dihadapannya sambil berguman "Pinokio???... "

Label:



comment? / top


title: Dicari : Pelayan Muda Mudi (Efesus 4:11-16)
date:
time:11/24/2007 10:00:00 AM

Siapa yang paling cocok jadi pelayan kaum muda? Mark Yaconelli mengutip hasil kajian rekannya dari Claremont School of Theology kepada kalangan pendeta dari berbagai denominasi dan berbagai gereja dengan beragam ukuran dan latar belakang di California selatan. Herannya, jawaban mereka seragam, dan kira-kira demikian: mereka menginginkan seorang muda berusia 20-30an tahun; bertampang menarik; jago main gitar dan/atau alat musik lainnya; punya karisma tinggi; fasih dengan dunia kaum muda; berpenampilan keren; bekerja keras; punya mobil, SIM A/C, kalau perlu SIM B-1 untuk menyupiri mikrobus; loyal kepada sinode; mengasihi Tuhan; selalu bawa-bawa Alkitab kecil; ramah kepada orang tua; penuh iman; dan bertanggung jawab dalam pelaporan keuangan. Diutamakan pemuda yang berkumis/jenggot tipis/rapi (kira-kira mirip gambar Yesus), dan kebiasaan membawa sepeda gunung di atas mobilnya jadi keunggulan khusus (apalagi kalau ybs. punya banyak waktu luang). Kalau tidak ada, seorang pemudi yang sedikit tomboi tapi tetap feminin, berpenampilan sangat menarik, sadar mode, yang siap menitikkan air mata pada momen yang tepat.
Semua syarat di atas penting, karena hal-hal tersebut mencerminkan kebutuhan kaum muda-mudi yang harus bisa dipenuhi si pelayan, yang biasanya dipahami sebagai seorang pendeta khusus kaum muda atau seorang ketua GP. Kelihatannya, berdasarkan pengalaman pribadi saya (saya tidak punya catatan kaki untuk yang satu ini) sebagian gereja di Jakarta/Indonesia menginginkan pelayan kaum muda yang seperti ini. (Untung saja) Kita semua kemungkinan besar tidak memenuhi syarat-syarat di atas, sehingga, (sekali lagi) kelihatannya cukup banyak gereja yang tidak seberuntung itu. Rupa-rupanya ada gereja yang sibuk menunggu datangnya “juruselamat”, sekali lagi dengan j kecil. Kacau!
Kita perlu menyempatkan diri membaca Efesus 4:1-16. Di sana penulis Surat Efesus menyatakan dengan jelas, bahwa “rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar” diberikan Tuhan “untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” (Ef. 4:11-12). Ujung dari semuanya itu adalah supaya tercipta Tubuh Kristus “
yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih” (Ef. 4:16).
Nas ini menggarisbawahi dua aspek pelayanan yang seringkali terlupakan sehingga konsep pelayanan kita menjadi kacau. Pertama-tama, pelayanan tidak sama dengan
sushi atau pizza; pelayanan bukan sesuatu yang bisa dinikmati dan dikonsumsi. Sushi memang untuk dinikmati dan dikonsumsi, dan hanya seorang spesialis, seperti sosok pelayan di paragraf pertama, yang bisa membuat sushi laik konsumsi. Pelayanan bukan demikian. Dalam komunitas orang percaya, pelayanan justru adalah sesuatu yang mesti dilakukan dan bukan dinikmati secara pasif oleh setiap anggota tubuh Kristus.
Kedua, pelayanan di jemaat adalah sesuatu yang dilakukan oleh tubuh Kristus, bukan cuma tugas orang tertentu. Memang ada hal-hal tertentu yang dikerjakan oleh orang-orang yang dipersiapkan secara khusus dan mengembang tanggung jawab dan status khusus. Tapi kalau kita bicara pelayanan komunitas, tanggung jawab pelayanannya ada di pundak setiap orang yang jadi anggotanya.
Karena itu, sekarang tugas artikel ini tinggal menantang Anda, para pembaca budiman sekalian sekaligus anggota GP. Pasti tidak ada di antara kita (termasuk penulis artikel ini) yang memenuhi seluruh syarat di atas. Tapi pasti ada di antara kita yang mampu di salah satu bidang, sementara yang lainnya mampu di bidang lain, dan yang lainnya lagi “punya kumis/jenggot tipis dan rapi kira-kira seperti di gambar Tuhan Yesus”. Seperti kata para filsuf Yunani zaman dahulu, “Kalo bukan kite, siape lagi yang jadi pelayan di GePe?”

Dkn. James C Pantou

Label:



comment? / top