Jika ada orang bertanya kepada kita, “apa arti seorang sahabat bagi kita?”
Pasti banyak yang ingin kita ungkapkan perihal pertanyaan tersebut. Sesuai dengan survey yang saya buat di sekolah tempat saya mengajar (SMA Candra Naya), saya mengajukan pertanyaan tersebut kepada murid-murid dan para guru, dan inilah pendapat mereka tentang sahabat bagi mereka :
Para murid ( kelas XII):1. seorang yang mempunyai arti
2. seorang yang menghargai dan mau menerima kelebihan maupun kekurangan kita/mengerti kita apa adanya
3. seorang yang tidak menjerumuskan kita ke hal yang negatif
4. seorang yang bisa menjadi teman curhat kita
5. seorang yang selalu ada saat kita butuh
6. seorang yang tetap ada saat yang lain menjauh
7. seorang yang seperti saudara
8. seorang yang tidak mengharapkan imbalan jika berbuat sesuatu untuk kita
Tapi…ada seorang murid yang dengan ekstrim menyatakan bahwa tidak pernah ada seorang sahabat sejati, karena “habis manis sepah dibuang”, katanya. Wow…luar biasa…pasti ini adalah pengalaman pribadinya!!
Para guru :1. seorang yang bisa mengerti segala kekurangan dan kelebihan kita
2. seorang yang selalu menyediakan waktu bagi sahabatnya jika dibutuhkan
3. seorang yang ada dan membantu kita pada saat kita menghadapi kesulitan
4. seorang yang rela berkorban untuk kita
Dari semua pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan, bahwa seorang
sahabat sejati adalah seorang yang selalu ada bagi sahabatnya, baik dalam keadaan suka atau duka, untuk mendengarkan curahan hati kita, serta rela berkorban bagi sahabatnya. Jika kita kembali pada Alkitab, ada satu persahabatan yang bisa kita ambil contoh, yaitu persahabatan antara
Daud dan Yonathan (anak Saul). Persahabatan mereka begitu banyak aral merintang, sehingga Daud ingin dibunuh oleh Saul, ayah Yonathan. Dalam keadaan demikian Yonathan tetap membantu Daud, bahkan membuat suatu perjanjian (
I Samuel 20 : 12 -17). Yonathan berbuat demikian karena kasihnya pada Daud, seperti pada dirinya sendiri (
ayat 17).
Bisa disimpulkan bahwa Yonathan menaruh
kasih sebagai dasar dari persahabatannya dengan Daud, dan itu dia buktikan dengan tetap ada bagi Daud pada saat Daud mengalami kesulitan.
Sober, Terkadang kita dengan mudah berjanji dan berkomitmen dengan sahabat kita, yang selalu diawali dengan baik. Tapi…pada saat sahabat kita mengalami kesulitan/kesukaran/kekurangan dalam hidup, tak jarang sahabat kita meninggalkan kita sendirian.
Jika itu terjadi…, bukankah tragis? Maka tak jarang banyak orang yang kecewa dengan sahabatnya, bahkan sampai membuat pernyataan, bahwa tidak ada sahabat yang sejati, karena sahabat sejati teruji saat kita mengalami kesulitan. Firman Tuhan mengatakan, “
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran.” (
Amsal 17:17)
Berlandaskan Firman Tuhan tersebut, bisa kita tarik kesimpulan bahwa seorang sahabat yang sejati adalah saudara jika kita mengalami kesukaran dan persahabatan yang sejati selalu dilandasi oleh KASIH. Jika persahabatan sejati dilandasi kasih, maka persahabatan itu tidak akan mengharapkan imbalan.
Sekarang…ada beberapa pertanyaan. Yang dapat menjawab semua pertanyaan itu hanyalah diri kita sendiri.
Dapatkah kita menjadi sahabat yang sejati?
Apakah kita bisa diandalkan?
Dan selalu punya waktu pada saat kita dibutuhkan?
Apakah kita rela berkorban bagi sahabat kita?
Dapatkah kita tetap ada bersama dengan dia, atau bisa membantu dia pada saat dia mengalami kesukaran dalam hidup?
Sudah siapkah kita untuk menjadi seorang sahabat yang sejati?
Ada satu sobatku yang setia
Dia tak akan pernah tinggalkanku
Di saat aku susah, saatku sendirian
Dia s’lalu menemani diriku
Masih ingatkah penggalan lagu tersebut diatas?
Menurut sang penulis lagu, siapakah sobat setia yang dimaksud?
Ya…benar, Sobat setia yang dimaksud adalah Tuhan kita Yesus Kristus.
Ada lagi penggalan lagu yang menyatakan Yesus sebagai sahabat,…..
Di hidupku, ku ada sobat yang setia
Yang s’nantiasa berjalan sertaku
Masa gelap dibuatNya terang ceria
Itulah janji juruslamatku
Jika penulis lagu dapat merasakan bahwa Yesuslah Sahabat sejatinya, bagaimana dengan kita?
by : Dkn. Titiek Walangitan-Mangowal
Label: Misioner Mei 2009, Ruang Sabda
comment?
/ top